Welcome To Our Blog :) This blog Contents All About Medical Check Up

Selasa, 06 November 2012

KERUGIAN MEDICAL CHECK UP


Sesungguhnya apakah medical checkup ini perlu dilakukan oleh semua orang, termasuk mereka yang sehat? Menganalogikan checkup medis ini seperti tune-upmobil berkala agar memiliki performa yang andal sebenarnya merupakan cara berpikir yang naif. Medical checkup jauh lebih complicated daripada ‘servis mobil’ ini. Ada banyak parameter di dalamnya, seperti jenis-jenis checkup yang perlu, faktor usia, faktor jenis kelamin, faktor keturunan (family history) dan faktor resiko perorangan (personal risk factor). Juga penentuan pada usia berapa checkup ini dilakukan (di atas 40 tahun, di atas 50 tahun) serta jangka waktunya (dua tahun, tiga tahun, lima tahun sekali). Jadi tidak boleh dijadikan semacam ‘paket’ all size yang diberlakukan pada semua orang.Ada kesepakatan dari otoritas kesehatan bahwa beberapa jenis medical checkupdapat dilakukan pada kelompok usia tertentu. Diantaranya adalah pemeriksaantekanan darah (hipertensi merupakan resiko utama penyakit jantung koroner, stroke, penyakit ginjal dan serangan jantung), kolesterol, pada pria usia 35-65 tahun dan wanita 45-65 tahun (kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko penyakit jantung), skrining colorectal cancer (kanker usus besar) pada orang di atas 50 tahun,mammogram (rontgen untuk mendeteksi adanya kanker payudara) pada wanita usia 50-69 tahun, setiap dua tahun sekali, Pap smear (tes untuk mendeteksi kanker leher rahim) pada wanita yang aktif secara seksual setiap tiga tahun sekali.


Namun di zaman yang sangat komersial dan profit oriented sekarang ini, sering orang digiring untuk melakukan medical checkup yang sesungguhnya tidak diperlukan dan mubazir. Kita diharuskan melakukan tes darah lengkap (yang begitu banyaknya), tes urine lengkap, pemeriksaan EKG (elektro-kardiogram), USG (ultrasonography), ditambah lagi dengan MRI (magnetic resonance imaging) yang sesungguhnya hanya pemborosan waktu dan uang dan tidak bernilai untuk pencegahan penyakit. Lantas apa dasar dokter menganjurkan dilakukan tes-tes ini? Tak dapat dimungkiri bahwa ranah kesehatan sudah dirasuki dengan ‘pertimbangan dagang’ (business-oriented), sehingga dokter pun mempunyai ‘kewajiban’ untuk mempromosikan tes medis yang tak perlu ini. Bahkan dari data terlihat bahwa uang yang berhasil diraup dari skrining medis orang-orang sehat ini jauh lebih besar daripada pemasukan merawat orang sakit.


Namun kerugian akibat medical checkup yang berlebihan ini bukan semata-mata pemborosan uang dari masyarakat. Ada akibat lain yang lebih buruk dari itu. Banyak dari test-tes ini mengeluarkan hasil false positive (positif semu). Efek bagi orang yang mendapat vonis positif (padahal false positive) jelas membuat yang bersangkutan cemas dan stres, dan membawa akibat berantai untuk dilakukannya sejumlah tes lanjutan untuk memastikan hasil tes yang ‘abnormal’ tadi. Ambillah contoh tes mammogram. Bila dilakukan pada wanita dibawah 40 tahun, 50 persen kemungkinan hasilnya adalah false positive. Ini menyebabkan wanita ini harus melakukan biopsi (diambil sedikit jaringan) pada payudaranya untuk pemeriksaan lanjutan. Dan akhirnya dari pemeriksaan PA (patologis anatomis) biopsi ini dinyatakan dia bebas kanker, namun payudaranya sudah terlanjur ’penyok’ (disfigured).Atau pemeriksaan/skrining untuk kemungkinan adanya kanker prostat pada pria. Untuk itu dilakukan pemeriksaan laboratorium darah dengan mengukur PSA (prostate-specific antigen). PSA yang tinggi diindikasikan sebagai adanya kanker pada prostat. Namun celakanya PSA ini juga amat sering memberi hasil false positive. Padahal PSA yang positif mengamanatkan dokter untuk melakukan biopsi pada jaringan prostat. Bahkan tak jarang dokter sekalian mengoperasi (remove) prostat ini demi tak mau mengambil resiko. Tentu akan sangat menyedihkan bilamana didapatkan bahwa sesungguhnya prostat ini sehat-sehat saja, tetapi apa lacur sudah ’kadung’ dienyahkan.


Kesimpulan yang boleh diambil, medical checkup harus dikembalikan kepada maksud dan tujuan utama yaitu untuk ’pencegahan’. Pepatah prevention is better than curememang sering dijadikan andalan institusi kesehatan untuk menggiring kita melakukanmedical checkup selengkap dan sesering mungkin. Namun apalah gunanya hasil tes ini, kalau tidak dapat digunakan untuk tujuan preventif tadi. Dokter juga sering ’menyalahgunakan’ checkup ini untuk melindungi dirinya yang dikenal dengan istilahdefensive medicine. Dokter akan memerintahkan beraneka ragam tes-tes yang tidak perlu dengan pertimbangan supaya dia tidak dituntut, kalau di kemudian hari pengobatan yang dia berikan bermasalah. Jauh lebih bermanfaat kalau dokter menggalakkan upaya prevensi ini dengan memberi penyuluhan tentang pola hidup sehat, pola makan yang sehat dan olahraga.



PENYAKIT YANG DI DETEKSI DARI MEDICAL CHEK UP


PENYAKIT YANG DI DETEKSI DARI MEDICAL CHEK UP


Ada penyakit yang dapat dideteksi secara langsung oleh MCU dan adapula yang tidak langsung terdeteksi.
· Penyakit yang dapat langsung dideteksi dengan MCU, diantaranya adalah Hipertensi, Ambeien, Gangguan Penglihatan, Gangguan Pendengaran, Diabetes Melitus, Kelainan Lemak darah, Penyakit Darah (anemia, kanker darah), Penyakit Hati (Hepatitis, Sirosis, Perlemakan Hati, Kanker Hati), Penyakit Ginjal (Infeksi, Kebocoran Ginjal, Batu Ginjal Gagal Ginjal), Gangguan Asam Urat, Penyakit Paru,Pembesaran Jantung serta Penyakit Jantung Koroner dll

· Untuk Penyakit yang tidak langsung terdeteksi, maka MCU merupakan langkah awal menuju kearah diagnosis pasti dari penyakit yang diduga.


KAPAN SEBAIKNYA MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP :

Sedini mungkin, namun terutama di anjurkan apabila usia > 35 tahun baik ada keluhan maupun tidak ada keluhan. Untuk yang usia < 35 tahun Medical Check Up juga tetapdiperlukan.

KEUNTUNGAN MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP :

· Bila hasilnya normal : hati senang, pikiran tenang, tubuh semakin bugar dan produktivitas kerja meningkat
· Bila ditemukan kelainan : diagnosis penyakit dapat segera di pastikan, sehingga pengobatan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat

KERUGIAN TIDAK MELAKUKAN MEDICAL CHECK UP :

· Tidak dapat mengetahui kondisi kesehatannya
· Bila ada kelainan tidak dapat di ketahui secara dini
· Saat muncul keluhan, penyakit telah mencapai tahap lanjut, pengobatan sulit dan memerlukan biaya yang mahal

Minggu, 04 November 2012

Tips Sebelum Pemeriksaan


1. Di usahakan tidur cukup kurang lebih 6-8 jam sebelum melakukan Medical Check-Up keesokan harinya. Jangan keseringan begadang karena tidak baik bagi kesehatan.


2. Hindarkan minuman beralkohol, merokok dan makanan yang mengandung lemak tinggi tiga hari sebelumnya dan mengkonsumsi kopi berlebihan sehari sebelum dan pada hari dilakukan Medical Check-Up.


3. Berpuasalah 10 jam mulai jam 20.00 sampai dengan 08.00 untuk pemeriksaan Kimia Darah antara lain, gula darah, cholesterol, asam urat, fungsi liver, fungsi ginjal, dan sebagainya. Perbanyak minum air putih sehari sebelum Medical. ( atau sesuai aturan yang di anjurakan dokter)


4. Bawalah data hasil pemeriksaan Anda yang lama termasuk sertifikat kesehatan, Roentgen, hasil Treadmill, Echocardiography dan sebagainya (Jika ada sebelumnya).


5. Beritahukan kepada dokter pemeriksa tentang kondisi kesehatan tertentu misalnya penyakit gula / Diabetes, Tekanan Darah Tinggi / Hypertensi, Penyakit Jantung, Asma, Reumatik, Epilepsi dan sebagainya dan obat – obatan yang Anda konsumsi agar dokter dapat mengetahui lebih jelas kondisi kesehatan Anda




Prosedur Medical Check Up



Medical checkup dapat dilakukan oleh internis atau dokter umum yang berkualifikasi melakukannya. Prosedurnya dapat meliputi beberapa langkah berikut:
 
Wawancara riwayat kesehatan (Anamnesa). Dokter akan menanyakan kondisi umum, Di sini pentingnya kepercayaan pasien kepada dokter Pada bagian ini dokter akan menanyakan : 

1. Keluhan saat ini yang mengganggu
2. Riwayat penyakit sekarang. Di bagian ini dokter akan menanyakan mulai kapan gejala penyakit diderita, bagaimana intensitasnya, kapan timbul gejala itu, adakah penjalaran, adakah gejala tambahan, adakah susah tidur, bagaimana dengan buang air kecil dan buang air besarnya, riwayat alergi yang diderita (alergi obat atau makanan).
3. Riwayat penyakit dahulu. Di sini dokter menanyakan :
riwayat penyakit yang pernah diderita waktu masih anak-anak seperti asma, bronkitis, TBC paru, sakit kuning, dsb. penyakit lain yang diderita seperti hipertensi, kencing manis, cholesterol atau asam urat tinggi, dsb. riwayat kecelakaan yang pernah dialami, apakah menimbulkan patah tulang, pingsan atau muntah.riwayat operasi yang pernah dialami seperti amandel, usus buntu, hernia, dsb.pengobatan yang telah dijalani.
4. Riwayat penyakit keluarga yang dialami oleh orang tuanya, kakek dan neneknya, paman atau
5. Riwayat pekerjaan apakah bekerja di kantor atau di lapangan. Karena ada juga penyakit yang berhubungan dengan lingkungan pekerjaan, misalnya karena lingkungan bising, berdebu dsb.
6. Riwayat merokok, berapa banyak dan sejak kapan. Minum alkohol atau tidak dan olah raga dalam seminggu berapa kali.
7. Adakah perubahan berat badan dalam 1 tahun. Dalam hal ini pasien harus menjawab jujur karena dokter akan memeriksa lebih seksama pada bagian tubuh yang pernah mengalami kerusakan akibat suatu penyakit. Tujuannya untuk mengetahui apakah kerusakan itu masih ada atau sudah sembuh. Misalnya orang yang pernah mengalami stroke, dokter akan memeriksa gejala sisa yang masih ada, kekuatan motorik alat gerak, reflek patologis, kemampuan mengingat, berhitung, dsb sehingga bisa disimpulkan apakah kondisi orang tersebut sudah membaik atau belum, latihan-latihan apa yang diperlukan untuk mengurangi gejala sisa.Riwayat penyakit juga berguna untuk mengarahkan dokter akan suatu gejala dari penyakit tertentu. Misalnya pasien yang menderita batuk hilang timbul. Dari sini dokter akan menemukan lebih lanjut untuk mencari tahu mengapa terjadi batuk, apakah karena infeksi, alergi atau adanya tumor di paru. Setelah itu dokter akan menindaklanjuti dengan memeriksa bagian tubuh yang diduga berkaitan dengan batuk tersebut, mulai dari tenggorokan sampai paru. enyakit dan operasi yang pernah Anda jalani atau obat-obatan yang diambil.Pertanyaan mengenai gaya hidup , pola hidup dan kegiatan olah raga yang kita lakukan. Dalam wawancara ini juga akan di tanyakan apakah ada penyakit tertentu yang menurun di keluarga Anda, seperti diabetes melitus, serangan jantung atau kanker.


Pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan diagnosis lebih lanjut untuk menentukan kesehatan umum, misalnya: pengukuran tekanan darah, detak jantung, denyut nadi, pemeriksaan pernapasan, kulit, abdomen, leher, kelenjar getah bening dan refleks saraf. Dokter juga perlu mengukur tinggi dan berat badan untuk menghitung indeks massa tubuh. Indeks masa tubuh di atas normal meningkatkan risiko berbagai penyakit.Pemeriksaan tekanan darah salah satu pemeriksaan tanda vital Setelah anamnesa, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dari kepala sampai kaki. Dicari adakah kelainan pada bagian tubuh pasien. Yang pertama diperiksa adalah tanda vital pasien, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, nadi, frekuensi napas dan suhu. Dari keempat komponen ini dapat diketahui apakah ada tekanan darah tinggi, gangguan irama jantung, denyut jantung yang cepat atau lambat, frekuensi napas yang cepat, gangguan paru, adanya infeksi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh pada pasien, mulai dari bentuk tubuh, keadaan kulit, adanya benjolan pada leher (baik adanya pembesaran kelenjar getah bening atau tiroid/gondok), bagaimana reflek cahaya pada mata, apakah pupil di tengah atau tidak, adakah kelainan pada sclera/conjunctiva mata untuk melihat adanya penebalan selaput mata atau anemia, pemeriksaan liang telinga dan gendang telinga dilanjutkan dengan pemeriksaan dada, perut, pinggang, adakah pembengkakan atau varises di kaki sampai reflek saraf pasien tersebut.


Pemeriksaan dilakukan melalui :

1. Melihat keadaan pasien (Inspeksi). Bukan tanpa alasan dokter meminta pasien untuk membuka pakaiannya (tentunya untuk pasien wanita diperiksa oleh dokter wanita). Jika ada pakaian yang menutupi tubuh tidak akan terlihat jika ada organ tubuh pada dada atau perut yang tidak normal. Dari inspeksi dapat diketahui pasien menderita suatu penyakit tertentu, seperti penyakit kuning, penyakit paru kronik, bahkan penyakit jantung.

2. Meraba bagian tubuh pasien (Palpasi). Tentu raba yang dimaksud tidak pada semua bagian tubuh pasien dan tetap membuat pasien merasa nyaman. Dengan perabaan dapat diketahui apakah ada pembesaran hati atau limpa, adanya nyeri pada bagian perut atau tumor pada jaringan payudara wanita. Tetapi untuk wanita dapat menolak jika memang tidak ingin diperiksa payudaranya hanya saja menandatangani surat penolakan 

3. Mengetuk tubuh pasien (Perkusi). Berdasarkan suatu prinsip adanya perbedaan bunyi pada organ-organ tubuh. Bunyi paru berbeda dengan bunyi jantung ketika diketuk. Begitu juga dengan bunyi usus dan bunyi hati. Karena itu, jika bunyi yang dihasilkan berbeda, bisa saja ada sesuatu yang tidak normal pada organ tersebut. Selain itu, pengetukan dapat digunakan untuk mendeteksi adanya pembesaran jantung atau adanya cairan di paru atau perut (yang merupakan hal yang tidak normal).Dalam praktek sehari-hari, tiga pemeriksaan di atas tidak terlalu familier untuk dilakukan karena memakan banyak waktu dan menyebabkan ketidaknyamanan bagi pasien. Pemeriksaan yang paling sering dilakukan adalah menggunakan stetoskop atau disebut juga dengan auskultasi.Stetoskop,alat untuk melakukan auskultasi

4. Mendengar suara di dalam tubuh pasien (Auskultasi) dengan menggunakan stetoskop.Tujuannya untuk mendengar suara nafas pada paru, denyut jantung, ataupun bunyi usus yang sedang berkontraksi. Perbedaan bunyi pada organ tersebut pun dapat menandakan adanya gangguan pada organ, seperti adanya bising jantung, adanya suara nafas yang berlebih atau suara ngik-ngik pada paru, bahkan bunyi usus yang menghilang dapat menandakan adanya sumbatan pada usus.Terkadang keempat jenis pemeriksaan di atas dapat dilakukan bersama bila pada salah satu jenis pemeriksaan di atas ditemukan adanya kelainan supaya hasilnya lebih akurat.

5. Menggunakan alat bantu. Pada waktu dilakukan inspeksi ataupun perkusi dengan bantuan alat. Untuk pemeriksaan saraf dilakukan dengan menggunakan palu reflek. Dapat diketahui jika ada gerakan yang tidak normal setelah dirangsang dengan palu reflek yang menandakan adanya gangguan pada otak. Selain itu pemeriksaan saraf juga menggunakan kapas, air dingin, jarum untuk mendeteksi adanya gangguan pada saraf otak.Pada pemeriksaan telinga,digunakan alat otoskop untuk melihat keadaan liang telinga, keutuhan selaput gendang telinga, adanya iritasi pada telinga, adanya kotoran dalam telinga. Untuk memeriksa tenggorokan dengan menggunakan lampu kepala dan tongue spatel. Untuk pemeriksaan hidung dengan speculum hidung. Pemeriksaan mata pun mempunyai alat bantu sendiri. Ada alat berupa slit lamp dan funduskopi yang dapat digunakan untuk melihat keadaan retina mata.
Pemeriksaan pendukung. Dokter akan merujuk Anda untuk mendapatkan tes darah dan tes urin rutin di laboratorium. Pemeriksaan darah dan urin terutama untuk mengidentifikasi kemungkinan gangguan metabolik (misalnya diabetes melitus) atau penyakit ginjal. Untuk tujuan ini, dokter perlu mengetahui tingkat glukosa darah dan lipid darah (misalnya trigliserida dan kolesterol). Untuk mengukur tingkat kebugaran dan kesehatan jantung Anda, dokter bisa meminta Anda mengikuti pemeriksaan dengan threadmill.
Wawancara akhir. Dalam wawancara akhir, dokter membahas hasil-hasil medical check up dengan Anda dan langkah-langkah berikutnya. Dia akan menyusun profil risiko Anda untuk penyakit kardiovaskular dan penyakit lainnya dan memberikan saran-saran untuk meningkatkan tingkat kesehatan dan kebugaran Anda. Pemeriksaan lebih lanjut (mungkin oleh dokter rujukan), misalnya pemeriksaan EKG untuk penyakit jantung, hanya perlu dilakukan jika ada kecurigaan penyakit. Bila tingkat kesehatan Anda secara umum baik, medical check up berikutnya bisa Anda lakukan dua tahun kemudian

Selasa, 30 Oktober 2012

Pemeriksaan Radiologi



Radiologi
Radiologi merupakan salah  satu penunjang dalam dunia kedokteran . Seiring perkembangan zaman di bidang Radiologi terus mengalami perbaikan, baik pelaksanaan maupun peralatan

Pelayanan Pemeriksaan USG meliputi  :
  • Breast ( Payudara )
  • Abdomen ( Perut ), yang meliputi  : Liver, Gall Bladder, Pancreas, Spleen, Kidney, Urine Bladder, Uterus, Prostat
  • Vascular ( Pembuluh Darah )
  • Cardiovascular ( Pembuluh darah Jantung )
  • Musculoskeletal
  • Organ - Organ ( Testis, Thyroid )
  • Pregnancy ( Kehamilan ) dalam bentuk 3D dan 4D
  • Kepala bayi

 
Mesin USG

X - Ray
Radiodiagnostic ( Rontgen ) merupakan pemeriksaan yang menggunakan Sinar X untuk dapat menampilkan organ tubuh. kami Pantai Bethany Care melengkapi pelayanan pemeriksaan dengan menghadirkan pesawat X - Ray dengan kemampuan 630 mA yang dapat memberikan kualitas gambar yang optimal. Pelayanan pemeriksaan X - Ray  ( Photo Polos ) meliputi  :
  • Organ Skull ( Kepala )
  • Organ Vertebrae ( Tulang Belakang)
  • Organ Respiratory ( Paru - paru )
  • Organ Abdomen ( Perut )
  • Organ Extremitas
 
Mesin X-ray

CR ( Computer Radiografi)
Pelayanan pemeriksaan radiodiagnostic di Laboratorium kami di dukung dengan tehnologi digital imaging, dimana pengolahan citra digital akan meningkatkan kualitas dan efisiensi diagnostic radiografi.

Paket Medical Check Up


PAKET BASIC

1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Foto Thorax
3. Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Umum
4. Resume & Konsultasi Hasil MCU


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Lekosit, Hitung Jenis Lekosit, Laju Endap Darah, Trombosit
Urine Lengkap
Warna, pH, BJ, Protein, Glukosa, Keton, Billirubin, Sedimen



PAKET DELUXE

1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Foto Thorax
3. Makan Pagi / Sarapan
4. E K G
5. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi
6. Pemeriksaan berkualitas Berkemih (Uroflowmetri)
7. Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam
8. Resume & Konsultasi Hasil MCU


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Lekosit, Hitung Jenis Lekosit, Laju Endap Darah, Trombosit
Urine Lengkap
Warna, pH, BJ, Protein, Glukosa, Keton, Billirubin, Sedimen
Fungsi Hati
SGOT, SGPT
Fungsi Ginjal
Ureum, Kreatinin, Asam Urat
Fungsi Lemak
Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserid
Gula Darah
Puasa & 2 jam sesudah makan



PAKET EXECUTIVE

1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Foto horax
3. USG Abdomen & Organ Ginekologi
4. Makan Pagi / Sarapan
5. Pemeriksaan Gigi oleh Dokter Gigi
6. Pemeriksaan Mata oleh Dokter Spesialis Mata (visus, refraksi, test buta warna, tonometri)
7. Pemeriksaan THT & Audiometri oleh Dokter Spesialis THT
8. Pemeriksaan Kualitas Berkemih (Uroflowmetri)
9. Pemeriksaan Dokter Kebidanan & Pap’s Smear
10. Pemeriksaan fungsi Paru (Spirometri)
11. EKG & Treadmill
12. Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam
13. Resume & Konsultasi Hasil MCU

PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Lekosit, Hitung Jenis Lekosit, Laju Endap Darah, Trombosit
Urine Lengkap
Warna, pH, BJ, Protein, Glukosa, Keton, Billirubin, Sedimen
Fungsi Hati
SGOT, SGPT
Fungsi Ginjal
Ureum, Kreatinin, Asam Urat
Fungsi Lemak
Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserid
Gula Darah
Puasa & 2 jam sesudah makan

PAKET PRA NIKAH
1.    Pemeriksaan
o    Fisik oleh Dokter Umum
o    Foto Rontgen Thorax
2.    Laboratorium
o    Darah Lengkap
o    Golongan Darah dan Rhesus
o    Gula Darah Sewaktu
o    VDRL
o    TPHA

PAKET KESEHATAN JANTUNG
1.    Pemeriksaan
o    Dokter Jantung
o    E.C.G
o    treadmill
2.    Laboratorium
o    Hematologi Lengkap
o    Fungsi Ginjal (Asam Urat, Ureum, Kreatinin)
o    Profil Lemak (Cholesterol, HDL, LDL, Trigliserida)
o    Gula Darah (Puasa & 2 Jam PP)

PAKET NARKOBA
1.    Pemeriksaan oleh Dokter
2.    Laboratorium
o    Morfin / Opiat
o    Amphetamin
o    Mariyuana / Ganja



PAKET SALURAN CERNA DAN HATI

1. Pemeriksaan Laboratorium
2. U S G hepato – bilier
3. Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam
4. Resume & Konsultasi Hasil MCU oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam


PEMERIKSAAN LABORATORIUM
PEMERIKSAAN
JENIS PEMERIKSAAN
Darah Lengkap
Hemoglobin, Hematokrit, Eritrosit, Lekosit, Hitung Jenis Lekosit, Laju Endap Darah, Trombosit
Fungsi Hati
SGOT, SGPT, Gamma GT, Billiruin Togal, Bilirubin Direk,
Bilirubin Indirek, Alkali Fosfatase
Urine Lengkap
Warna, pH, BJ, Protein, Albumin, Glukosa, Keton, Bilirubin, Darah Samar, Nitrit, Urobilinogen, Sedimen
Feses Lengkap
Makroskopik & Mikroskopik Benzidine Test
PEMERIKSAAN PILIHAN TAMBAHAN PAKET KHUSUS HATI & SALURAN CERNA
  1. Gastroscopy
  2. Colonoscopy
  3. Gastroscopy & colonoscopy
  4. Biopsi PA apabila diperlukan

Senin, 29 Oktober 2012

Pemeriksaan Laboratorium


Beberapa Contoh Jenis Pemeriksaan Laboratorium


Hematologi :
- Hematologi Rutin
- Hematologi Lengkap
- LED ( Laju Endap Darah)
- TIBC
- Ferritin
- Serum Iron
- Transferin
- Dll


Kimia (Lemak)
- LDL Cholesterol Direct
- HDL Cholesterol Direct
- Trigleserida
- Cholesterol Lengkap
- VDLDL
- sdLDL
- LP (a)
- APO (a)
- APO (b)


Kimia ( Faal Ginjal )
- Urea N
- Keratinin
- Asam Urat
- Kreatinin Clearance
- Cystatin C


Kimia ( Diabetes Melitus )
- Glukosa Darah Puasa
- Glukosa Darah 2 Jam PP
- Glukosa Darah Sewaktu
- Tes Toleransi Glukosa
- Insulin
- HbA1c
- C- Peptide


Feses
- Feses Lengkap
- Darah Samar


Urinalysis
- Urin Lengkap
- Protein Kuantitatif
- Glukosa / Reduksi
- Elektrolit
- Urea N keratinin
- dll


Dll

Jenis Pemeriksaan Medical Check Up (MCU)



1. Pemeriksaan Narkoba

Pemeriksaan narkoba yang meliputi : Marijuana / hashish test, Ectasy / Shabu-shabu test, Heroin / Morfin, Alkohol

2. Pemeriksaan Saluran Cerna dan Hati

Pemeriksaan ini bisa membantu dalam menegakkan diagnosis, menentukan lokasi kelainan dan kadang mengobati penyakit pada sistem pencernaan. Pemeriksaan terdiri dari : Pemeriksaan Laboratorium, U S G hepato – bilier, Pemeriksaan Fisik oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Resume & Konsultasi Hasil MCU oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam

3. Pemeriksaan Kesehatan Calon Pegawai

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter; foto rontgen dada; dan pemeriksaan laboratorium darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, dan urin lengkap.



4. Pemeriksaan Kesehatan Dasar Laki-laki/Perempuan

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter; foto rontgen dada oleh dokter spesialis radiologi; rekam jantung oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; pemeriksaan laboratorium darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, lemak darah, dan urin lengkap. Untuk perempuan ditambah pemeriksaan kandungan dan tindakan pap smear.

5. Pemeriksaan Kesehatan Standar Laki-laki/Perempuan

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter; foto rontgen dada dan USG abdomen (perut dan isinya) oleh dokter spesialis radiologi; rekam jantung dan test treadmill oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; anuscopy oleh dokter spesialis bedah; visus dan buta warna oleh dokter spesialis mata; spirometri oleh dokter spesialis paru; dan pemeriksaan laboratorium darah lengkap, fungsi hati, fungsi ginjal, gula darah, lemak darah, dan urin lengkap. Untuk perempuan ditambah pemeriksaan kandungan dan tindakan pap smear.

6. Pemeriksaan Kesehatan Lengkap Laki-laki/Perempuan

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter spesialis penyakit dalam; dokter gigi, dokter spesialis syaraf, foto rontgen dada, panoramic, dan USG abdomen oleh oleh dokter spesialis radiologi; rekam jantung dan test treadmill oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; anuscopy oleh dokter spesialis bedah; visus, buta warna, tonometri, dan funduscopy oleh dokter spesialis mata; spirometri oleh dokter spesialis paru; audiometri oleh dokter spesialis THT; pemeriksaan laboratorium darah lengkap,fungsi hati lengkap, fungsi ginjal, gula darah, lemak darah,VDRL dan TPHA untuk penyakit sifilis, HBsAg, Anti HBsAg, dan Anti HCV untuk penyakit hepatitis, feses lengkap, dan urin lengkap. Untuk perempuan ditambah pemeriksaan kandungan, mammografi, dan tindakan pap smear.

7. Pemeriksaan Kesehatan Eksekutif Laki-laki/Perempuan.

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter spesialis penyakit dalam; dokter gigi, dokter spesialis syaraf, foto rontgen dada, panoramic, dan USG abdomen oleh dokter spesialis radiologi; rekam jantung dan test treadmill oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; anuscopy oleh dokter spesialis bedah; visus, buta warna, tonometri, dan funduscopy oleh dokter spesialis mata; spirometri oleh dokter spesialis paru; audiometri oleh dokter spesialis THT; pemeriksaan laboratorium darah lengkap, fungsi hati lengkap, fungsi ginjal, gula darah, lemak darah, VDRL dan TPHA untuk penyakit sifilis, HBsAg, Anti HBsAg, dan Anti HCV untuk penyakit hepatitis, feses lengkap, dan urin lengkap, dan pemeriksaan AFP, CEA, PSA, CA 15-3, CA 12-5 untuk mengetahui jika ada tumor. Untuk perempuan ditambah pemeriksaan kandungan oleh dokter spesialis kebidanan; mammografi, dan tindakan pap smear.



8. Pemeriksaan Kesehatan Jantung



Pemeriksaan yang ditujukan bagi mereka yang berusia di atas 30 tahun, telah memiliki salah satu faktor risiko, seperti hipertensi, diabetes millitus (penyakit gula / kencing manis), kolesterol darah yang tinggi, perokok, obesitas (kegemukan), atau memiliki riwayat keluarga sakit jantung koroner. Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; foto rontgen dada; rekam jantung dan test treadmill oleh dokter spesialis jantung dan pembuluh darah; pemeriksaan laboratorium darah lengkap, gula darah, urin dan feses lengkap, fungsi ginjal, dan lemak darah.

9. Pemeriksaan Kesehatan Pra Nikah

Pemeriksaan ini dilakukan untuk calon suami dan istri yang hendak menikah dan meliputi pemeriksaan jasmani oleh dokter; foto rontgen dada, gula darah, VDRL untuk mengetahui penyakit sifilis, HBsAg dan Anti HBsAg untuk mengetahui penyakit hepatitis, TORCH pada wanita untuk mengetahui penyakit infeksi yang dapat berakibat buruk pada janin jika hamil, penyakit yang diturunkan dan pemeriksaan sperma untuk pria.

10. Pemeriksaan Kesehatan Anak

Pemeriksaan yang dilaksanakan, meliputi pemeriksaan dokter spesialis anak; foto thorax; dan pemeriksaan laboratorium darah lengkap, golongan darah, dan urin lengkap.


Untuk menentukan pemeriksaan medical check up mana yang akan dipilih, tentunya disesuaikan dengan kebutuhan. Sebaiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, agar pemeriksaan tepat sasaran dan bermanfaat untuk pengobatan lebih lanjut.

Pentingnya Medical Check Up Bagi Kesehatan


Kesehatan sangat penting artinya bagi kehidupan manusia, karena dengan memiliki kesehatan yang baik kita bisa melakukan aktivitas dan kegiatan sehari hari. Tidak sedikit orang yang mengabaikan dan menyepelekan kesehatan tubuhnya tetapi tidak sedikit  pula orang yang memberi perhatian khusus terhadap kesehatan tubuh.Kenyataan yang tidak dapat dihindari adalah kesehatan yang dimiliki seseorang saat ini tidak mungkin dapat bertahan selamanya. Gangguan kesehatan dapat timbul karena pola hidup, faktor makanan, pengaruh lingkungan atau karena faktor keluarga (keturunan).
Seperti pepatah “lebih baik mencegah daripada mengobati” akan lebih baik jika kita mengantisipasi datanganya penyakit dan melakukan upaya-upaya yang benar dalam mencegah timbulnya gangguan kesehatan itu. Penyakit-penyakit seperti penyakit jantung, paru, diabetes (kencing manis) dan ginjal pada dasarnya dapat dideteksi secara dini, dan bila sudah terdeteksi maka masih banyak cara agar penyakit tersebut tidak timbul atau bahkan tidak menjadi lebih berat.
Disinilah manfaat utama dari dilakukannya medical check up secara rutin,yaitu untuk mendeteksi gangguan kesehatan sedini mungkin dan memberikan informasi yang dibutuhkan untuk pengobatan selanjutnya. Karena Medical Check Up di lakukan oleh tim medis berpengalaman dan di tunjang oleh unit radiologi dan laboratorium sebagai pusat diagnostik yang dapat memberikan informasi kesehatan seseorang secara tepat dan akurat

Apakah Medical Check Up itu ?

Medical Check Up adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk mengetahui status kesehatan Anda, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati penyakit.

Medical Check Up atau yang biasa di sebut MCU mencakup serangkaian wawancara dan pemeriksaan kesehatan. Jenis-jenis dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical checkup bervariasi, tergantung keperluan dan permintaannya. Pada umumnya medical checkup bertujuan untuk mendeteksi secara dini bila ada masalah kesehatan tersembunyi yang belum menunjukkan gejala,
terutama penyakit-penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, penyakit liver dan diabetes mellitus. Selain mendeteksi dini penyakit, medical checkup juga menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan umum.